A Little Bit Of Change

Friday, March 30, 2012



"There are many types of monsters that scare me: Monsters who cause trouble without showing themselves, monsters who abduct children, monsters who devour dreams, monsters who suck blood... and then, monsters who tell nothing but lies. Lying monsters are a real nuisance: They are much more cunning than others. They pose as humans even though they have no understanding of the human heart; they eat even though they've never experienced hunger; they study even though they have no interest in academics; they seek friendship even though they do not know how to love. If I were to encounter such monsters, I would likely be eaten by them... because in truth, I am that monster."


Jadi, gue menghabiskan malam kemarin dengan baca ulang komik-komik lama… Pas lagi milih-milih, nemu Death Note. Whoa, jadi kembali ke masa-masa waktu gue demen-demennya sama L Lawliet. Tahun 2008. Bener-bener ngoleksi lengkap dari chapter pertamanya (komik beneran sampe online) dan setia banget beli semua barang yang berhubungan dengan Death Note. Ya booklet, cd, pena, kaos, lengkap. Tolong dicatat bahwa benda-benda rare-nya gue dapatkan dengan penuh perjuangan. Udah gitu, gue juga gak pernah tuh ketinggalan satu sekuelpun live actionnya. Dari kecil, gue emang demen banget baca cerita detektif-detektifan. Mulai dari Agatha Christie, Sherlock Holmes, sampe Detektif Conan.  Kalo ada yang nanya cita-cita, gue bakal dengan pedenya jawab: “Velta, detektif.” Tentu saja mencontek habis gaya Shinichi Kudo. Tapi gapapalah ya, gue memang senorak itu dahulu kala.
Tapi ternyata ada beberapa temen gue yang gak tau jalan cerita Death Note sama sekali. Takut hal yang sama terjadi pada orang-orang yang baca blog gue, gue kasih pencerahan sedikit: Jadi Death Note itu adalah sebuah buku kematian yang dimiliki Shinigami. Shinigami sendiri adalah wujud semacam siluman. Mereka ‘menjatuhkan’ Death Note ke dunia manusia dan menjadi semacam asisten bagi manusia tersebut. Buku itu punya efek samping yang mengerikan, bisa bunuh orang sesuai dengan apa yang kita tulis di dalamnya, dengan syarat kita harus tau nama asli orang tersebut. Light Yagami, adalah orang jenius yang kemudian mempergunakan buku tersebut untuk membunuh para koruptor, penjahat, dan siapa saja yang menurutnya telah mengacaukan dunia ini, dibantu oleh Shinigami bernama Ryuk. Dia dikenal dengan sebutan: ‘Kira’. L, selaku detektif terkenal yang misterius, menyelidiki kasus pembantaian missal ini. Twist-nya adalah, Light Yagami ini ternyata putra dari seorang kepala investigator polisi! Sungguh kamuflase yang hebat sekali. Dari sinilah dia bisa mendapat info tentang para penjahat yang beredar di negerinya sendiri. Ada juga Misa, Rem, Higuchi, dll. Pokoknya inti dari segala inti, Death Note itu fungsi utamanya ya buat bunuh-bunuhin orang yang sepatutnya gak usah diciptain dari awal.
Gile, ini amazing banget.
Gue, sebagai penikmat film-film horror-action-thriller dan benci sama orang-orang politik jaman sekarang, mendukung penuh Light Yagami. For like 100%! (Tadinya gue mau nulis sejuta persen, tapi karena itu bakal membuat gue terlihat bodoh mengingat persentase hanya mencapai nilai seratus, yasudahlah gue tulis harga mentoknya).
Kenapa? Ya iyalah. Jaman sekarang, politikus kayaknya jawara banget soal sandiwara. Di televisi, di media cetak, memainkan peran mereka dengan sempurna. Mulai dengan menyanding kesan ‘moral’, biar dibilang berpendidikan, peduli rakyat, dan melek hukum. Mereka mereka itu, sesungguhnya merangkak dari divisi-divisi paling rendah, dari akar sampai pucuknya. Dan gak ada habisnya.  Jancuk kayak gitu mah mampusin aja.
Gak cukup sampai disitu, kita semua tentu udah tau topeng ormas-ormas busuk yang gak tau kenapa gak bubar-bubar dari jaman baheula. Gak ketinggalan ulah-ulah orang yang judulnya ‘demo kenaikan BBM’ yang bahkan gak nyampe nilai setengah euro, taunya malah memprovokasi tindakan anarki dan merusak fasilitas umum. Bahkan ada yang sekedar ikut-ikutan doang, biar dikata gaul, eh kena sasaran baku tembak. Epic fail. Manusia macam apa coba kayak gitu. Udah cukup lah kerusakan di negeri ini.
Urusan karya, juga samanya. Gak sedikit anak-anak muda negeri kita yang mencontek habis budaya luar, gue kasih contoh yang super duper dangkal aja deh: BOYBAND. GIRLBAND. NGEHEBAND. Atau apalah itu. Sorry to say, tapi menurut gue plagiarisme itu gak keren samasekali. Itu bakal membuat kita terlihat: “Dafuq guys, seriously?” Di mata dunia.  Dengan pakaian ngetat buat cowoknya, dan sok ngimut buat ceweknya. Modal? Gak ada sih… Tinggal nongol aja di acara anak muda termahsyur se-Indonesia, biar ditonton sama ababil, terus dielu-elukan padahal mah lipsing atau paling minus one. Gerakan dance juga itu-itu aja, begonya di tengah dance movement yang super abal itu, mereka sempet-sempetnya aja sok nyanyi sambil megang mic. Padahal dengan kayak gitu harusnya nyanyian mereka goyah dan nadanya jadi gak teratur, tapi ini ok ok aja. Seakan-akan mau nunjukkin ke seluruh nusantara kalo mereka itu… Lipsing. Kan keliatan banget amatirnya. Cuma mau bilang, elo sampah banget man.
Kalo gue Light Yagami, beuh. Gak bakal puas dengan bunuhin para koruptor. Gue juga harus ngebasmi sampah-sampah macem begitu. Kayaknya gak cukup aja gitu kalo gue melihat kejadian itu depan mata gue sendiri dan yang bisa gue lakuin hanya mengernyitkan alis. Itu yang ada di pikiran gue… dulu. Tapi sekarang, setelah gue beranjak gede dan mulai berpikir dengan kadar yang cukup dewasa juga, gue hanya mau bilang: “That is useless, generasi gue gak boleh kayak gitu nanti.”
Walaupun sebenernya gak ada yang bisa diharapin dari generasi gue, sih. Udah banyak kok anak sekolahan yang udah gak perawan: bunting di liar nikah terus aborsi, anarkis: kebacok terus tangannya diamputasi, ngobat: OD, minimal rehabilitasi. Tapi gak sedikit juga yang gak goyah dengan hal-hal sesat kayak gitu. Buat gue pribadi, masa muda, bolehlah diisi sama kegiatan-kegiatan bandel, itu manusiawi banget. Tapi inget, lo punya orangtua, atau kalo emang lo gak punya waktu buat mikirin hal klise kayak gitu, pikirin masa depan. Gak usah muluk-muluk, pikirin aja diri sendiri nanti. Mau jadi apa, mau makan apa.
Dan kembali ke masalah ngebantai sampah, menurut gue itu gak bakal menyelesaikan masalah. Karena populasi bertambah terus, tiap detik pasti ada aja bayi yang lahir, dan besar kemungkinan beberapa bayi yang lahir tersebut otaknya macam iblis. Tapi jangan takut, ini namanya real world. Semua tipe mulai dari yang paling bagus sampe yang paling blangsak, ada di dunia kita ini. Gak ada tuh yang namanya happily ever after yang terjadi secara acak dan kebetulan. Kita harus berusaha nyiptain ending kita sendiri.
Sebagai penutup, gue mau menyisipkan wonderful quote dari ayank Lawliet, taken from his own live action: L Change The World, buat Light Yagami dan orang-orang yang ingin merubah menjadi lebih baik dengan cara yang salah :
 No matter how gifted you are, you alone cannot change the world. 
But that's the wonderful thing about this world.

You Might Also Like

1 comments

SUBSCRIBE

Like us on Facebook