Late Night Review
Saturday, April 07, 2012
Jadi hari ini, gue abis streaming anime judulnya: Usagi
Drop. Di animenya cuma terdiri dari 11 episode which is nyeritain kehidupan Rin
waktu masih kecil doang, kalo cerita pas dia SMP dan SMA gue baca online. Super
recommended buat yang suka manga/anime bertema slice of life and heartwarming.
Waduh, gue bersimbah air mata nontonnya. Sama kayak pas gue
nonton Angel Beats, tapi kali ini jalan ceritanya beda. Kalo di Angel Beats itu
lebih ke action dan menceritakan kehidupan sesudah mati, dimana orang-orang
dibawa ke suatu dimensi lain buat survive hidupnya yang baru. Mereka semua masih
‘gak rela’ mati di dunia nyata, dan istilah kampungnya: arwah penasaran, tapi
gak buat nakut-nakutin orang gitu. Lebih ke melakukan hal yang gak sempet
mereka lakuin, dan berjuang buat kebahagiannya masing-masing. Sedih deh, liat
latar belakang kematian mereka satu-satu dan cara merea bahagia dengan caranya
sendiri-sendiri. Clannad juga. Apalagi scene dimana Fuko Ibuki yang masih
berkeliaran di sekolah susah payah bikin pahatan kayu berbentuk bintang buat
semua orang, supaya orang-orang yang dia kasih sudi dateng ke resepsi
pernikahan kakak perempuannya, satu-satunya keluarga yang dia punya. Satu sekolah
sempet lupa sama bintang yang dia kasih, tapi mereka inget dan akhirnya dateng.
The crowd, the tears. Sumpah itu scene yang gak bakal bisa dilupain deh.
Selanjutnya contain a super spoiler. I don't expect you to read this if you interest to find it out alone, but if you're too lazy to stream/read, go ahead.
Usagi Drop sendiri bercerita tentang seorang pria berkepala
tiga bernama Daikichi, yang pergi ke pemakaman kakeknya. Disana ia bertemu
dengan Rin, yang menurut desas-desus keluarganya, anak perempuan dari hubungan
terlarang kakeknya dengan perempuan lain. Rin terlihat depresi, selain terpukul
oleh kematian ‘ayah’-nya, tidak ada relasi yang mau mengadopsinya. Daikichi
yang sebal melihat Rin yang sedang terpukul diolok-olok begitu rupa, akhirnya
memplokamirkan kesediannya untuk merawat dan mengadopsi Rin.
What a tough day they had, Daikichi gak punya skill buat merawat anak kecil samasekali. Mengingat ia seorang bujangan dan pekerja di suatu departement store. Akhirnya ia meminta pertolongan dari teman wanita sekantornya, Gotou. Terus ya udah, akhirnya dia bisa belajar sedikit demi sedikit ngebesarin anak perempuan. Itu semua dia lakuin dalam keadaan dia super bujangan. Dia juga kenalan sama Yukari Nitani, ibu dari Kouki Nitani, temen satu daycare Rin. Dia sempet suka sama Yukari yang udah ngejanda ini.
What a tough day they had, Daikichi gak punya skill buat merawat anak kecil samasekali. Mengingat ia seorang bujangan dan pekerja di suatu departement store. Akhirnya ia meminta pertolongan dari teman wanita sekantornya, Gotou. Terus ya udah, akhirnya dia bisa belajar sedikit demi sedikit ngebesarin anak perempuan. Itu semua dia lakuin dalam keadaan dia super bujangan. Dia juga kenalan sama Yukari Nitani, ibu dari Kouki Nitani, temen satu daycare Rin. Dia sempet suka sama Yukari yang udah ngejanda ini.
Days go by, sampe akhirnya Rin udah jadi anak SD, terus SMP.
Nah di masa SMP ini Rin sempet suka sama Kouki, secara mereka udah temenan dari
kecil. Tapi saat itu, Kouki berubah jadi anak berandalan. Dari kecil dia emang
nakal gak ketulungan, iseng, berisik, tapi nakalnya sekarang beda. Dia juga
pacaran sama seorang Yankee, namanya Akari-sempai. Rin terlanjur ilfeel
gara-gara hal itu, terus akhirnya nge-reject Kouki straightly when he confess.
Terus di masa SMA-nya, Kouki masih aja ngejar-ngejar Rin. Sayang hasilnya masih
sama: Rin menganggap Kouki sebagai teman
dekat bahkan saudaranya sendiri. Rin juga akhirnya ketemu ibunya, seorang manga
artist, bernama Masako. Ibunya tinggal sama suaminya yang ramah banget, dan
ibunya sedang mengandung bayi perempuan pas mereka pertama kali ketemu. Seriously,
gue nangis pas baca bagian ini. Keliatan banget ibunya itu peduli, tapi karena
dia orangnya gak bisa nyampein perasaan, jadi gitu deh. That love is somehow
hidden at last.
Rin yang udah terbiasa hidup sama Daikichi, gak punya plan
apa-apa abis nyelesein sekolahnya. Dia gak mau kuliah karena gak mau nambah
beban Daikichi, padahal ia murid yang tergolong pintar. Akhirnya ia sadar,
selama ini point hidupnya, adalah tinggal bersama Daikichi forever after. Dia
gak bisa bayangin gimana jadinya kalau ia ataupun Daikichi pergi duluan, karena
hidup bersama Daikichi adalah sebuah kebiasaan yang ia suka. Ia gak pernah
mengenal orang lain sedekat ia mengenal Daikichi. Ia gak pernah merasakan kasih
sayang sesungguhnya dari seorang ibu sejak kecil, tetapi Daikichi menggantikan
semua role itu. Dan dia gak pernah merasa kurang karenanya. Huwah cedih. Tapi Kouki sadar, ada yang beda dari perasaan Rin. Ia pun
lalu menyimpulkan, bahwa Rin itu punya perasaan lebih buat Rin. A strong
strange feeling. Dia coba diskusiin sama Daikichi, tapi ternyata Rin gak
sengaja denger pembicaraan mereka, ia malu dan kaget, kemudian melesat keluar
rumah. Nah ini dia adegan ter-unyu menurut gue. Daikichi dan Kouki mengejar Rin
diluar. Terus akhirnya, Daikichi ngejar cuma buat ngasih jaket, karena cuaca
diluar dingin.
Rin mau tinggal selamanya sama Daikichi, as a wife. Karena
ternyata mereka gak ada blood relatives, bahwa kakek Daikichi bukan ayah
biologis dari Rin, dan dengan pertimbangan mereka bisa bahagia selamanya.
Uwowo. In the end, mereka akhirnya memutuskan buat berencana menikah, tentu
saja setelah Rin lulus. Cara Daikichi mengatakan ‘two’ alias nunggu dua tahun
lagi dengan jarinya di kereta bikin gue melting sangat, karena itu, keren. Moe
parameter gue sampe jebol dibuatnya. Sebenernya ceritanya sungguh bagus. But karena gue aja yang lenjeh nyeritainnya, makanya jadi super rusuh begini.
favorite line ever
Oyasumi
0 comments