Sunday, October 02, 2011
seorang pesakitan bermain dengan
pria-pria imajinernya
berlari, berteriak, tertawa
penuh sukacita di pinggir pantai
di alun-alun kehampaan, dalam kota yang tak bernyawa
ia merangkai rencana-rencana yang hanya diketahuinya seorang diri
betapa bodohnya ia! kalau saja ia tahu lebih awal tidak ada yang menginginkannya!
impian itu memanglah hina
tapi tak apa, karena pesakitan itu
membunuh waktu yang hidup dengannya
yang menyusup dalam darahnya
ketika impian itu musnah,
ingin pula ia kembali ke dalam tanah!
berteriaklah ia:
sebatang kara
aku hidup dalam duka cita
di dunia ini,
hanya ada aku dan derita!
pria-pria imajinernya
berlari, berteriak, tertawa
penuh sukacita di pinggir pantai
di alun-alun kehampaan, dalam kota yang tak bernyawa
ia merangkai rencana-rencana yang hanya diketahuinya seorang diri
betapa bodohnya ia! kalau saja ia tahu lebih awal tidak ada yang menginginkannya!
impian itu memanglah hina
tapi tak apa, karena pesakitan itu
membunuh waktu yang hidup dengannya
yang menyusup dalam darahnya
ketika impian itu musnah,
ingin pula ia kembali ke dalam tanah!
berteriaklah ia:
sebatang kara
aku hidup dalam duka cita
di dunia ini,
hanya ada aku dan derita!
PS: Gila, ini sajak paling emosional yang pernah gue bikin. Dan sebenernya bukan sajak, lebih ke curahan hati banget mengingat gue adalah orang yang sangat dreamy.
0 comments